Wednesday, April 25, 2012

Perbedaan Anemia Aplastik dan Anemia Hemolitik

Anemia adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh kurangnya hemoglobin atau butir- butir darah merah pada tubuh. Bila dalam kondisi normal, tubuh kita terdiri dari 40% - 45% butir - butir darah merah dan sekitar 55% - 60% plasma darah. Jenis dari anemia sendiri bermacam-macam yang dibedakan berdasarkan pencetusnya. Berikut ini akan dijelaskan apa itu anemia aplastik dan anemia hemolitik yang merupakan jenis dari anemia itu sendiri.

Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan anemia yang disebabkan oleh gangguan kegagalan sumsum tulang yang menyebabkan penipisan semua unsur sumsum sehingga menyebabkan penurunan atau bahkan berhentinya produksi sel - sel darah merah. Anemia aplastik berat ditandai dengan jumlah granulosit yang kurang dari 500/mm3, jumlah trombosit yang kurang dari 20.000/mm3, serta jumlah retikulosit yang kurang dari 1%.
Gejala dari anemia aplastik ini ditandai denganinfeksi bakteri, demam, pucat, gampang letih, gagal jantung kongestif, serta takikardia. Sedangkan penyebab dari terjadinya anemia aplastik ini antara lain:
  • Obat (kloramfenikol)
  • bahan kimia (benzen)
  • Radiasi
  • Infeksi virus (Hepatitis, Epstein - Barr)
  • Kadang - kadang berhubungan dengan hemoglobinuria noktural paroksismal


Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah penurunan sel darah merah sebagai akibat dari destruksi sel darah merah yang berlebihan. Sel darah merah yang tersisa bersifat normositik dan normokromik. Pembentukan sel darah merah di sumsum tulang akan meningkat untuk mengganti sel - sel yang mati, lalu mengalami peningkatan sel darah merah yang belum mature atau retikulosit yang dipercepat masuk ke dalam darah.
Penyebab terjadinya anemia hemolitik antara lain:
  • Defek genetik di sel darah merah yang mempercepat destruksi sel
  • Berkembangnya idiopatik otoimun yang mendestruksi sel
  • Luka bakar berat
  • Infeksi
  • Pajanan darah yang tidak kompatibe
 Referensi By: carapedia.com

No comments:

Post a Comment